Langsung ke konten utama

Bercengkrama dengan Indonesia Melalui Sebuah Karya

 Saat ini, baru saja aku sadari ternyata ketertarikanku kepada segala sejarah yang terjadi di Indonesia begitu besarnya. Setiap kali aku mulai masuk melalui beberapa karya penulis hebat dan legendaris yang menceritakan latar belakang sejarah Indonesia berbalut fiksi dan non fiksi, menyadarkan aku betapa indahnya budaya negeri ini. Aku percaya budaya tercipta karena adanya sebuah ikatan yang sangat kental terhadap sebuah kepercayaan yang dianut, ini juga menjadi satu fakta yang baru aku sadari, setiap budaya dan adat memiliki makna-maknanya tersendiri, setiap jengkal tingkah laku dan perbuatan ada artinya, begitu kompleks, kadang kala juga ironi jika didengar karena ada beberapa hal yang mungkin bertolak belakang dengan sebuah hak.

Budaya yang tercipta dari jaman ke jaman sering kali menindas sebuah hak, paling menyedihkan adalah bagaimana perempuan sangat dibatasi haknya dalam melakukan setiap hal yang ingin dilakukannya, yang sering aku dengar adalah perempuan yang tidak boleh menyamakan kedudukannya dengan lelaki jika Ia hanya seorang perempuan, tugas perempuan hanya melayani suami, tinggal dirumah, memasak, mencuci, bersih-bersih, itu saja. Ketika perempuan memimpin sering kali dianggap terlalu sentimental, perasa, tidak objektif, sampai pada akhirnya saat dunia ini pun sudah modern, tetap saja perempuan hanya dipandang tidak lebih dari lelaki. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diceritakan sebuah kisah gadis jenaka yang menolak semua rasa yang diberikan kepadanya oleh banyak lelaki yang terkagum pada indah dirinya. Pesan yang terkandung begitu dalam dan abadi, sebuah petuah ini diberikan langsung oleh para pengelana  "Beritahu pada gadis ini bagaimana bentuk jatuh cinta yang sebenarnya, Ia dengan bodohnya selalu memperdebatkan hal kecil dan sederhana,  lelaki itu juga kadang kala kehabisan stok sabar yang sudah disiapkannya sebelum perselisihan. Gadis ini selalu memberontak, mendobrak, menepis semua hal yang seharusnya Ia dengarkan dengan baik dan hati yang terbuka luas. Keras kepalanya mengalahkan sisi lemah lembutnya, tidak ada kata mengalah pada kamus kehidupannya, "Menerima" adalah kata ajaib yang disiapkannya bagi siapapun yang berani megalahkan egonya. Jangan tanya makhluk semacam apa yang mendiami diri gadis ini, sehingga semua hal yang dilakukannya menjadi sebuah kesalahan, kebenaran didapatkannya ketika ego batinnya terpenuhi, hasrat i

Liang lahat

Sepi ya? pemakaman selalu terlihat menyedihkan, kedamaian seperti ini yang selalu diinginkan. Tetapi, mengapa terlihat begitu dingin dengan tanah yang tertimbun rerumputan, kadang kala ada satu atau dua orang datang berkunjung, entah apa yang dilakukannya. mungkin... berdoa? memaki? atau hanya sekedar penasaran dengan rerumputan hijau asri. Bisakah liang lahat ini menumbuhkan rasa aman saja? tak perlu ada kunjungan, karena sama saja seperti melihat batu bergerak.  Makhluk mati cukup mati saja.

dua dua oktober

 Akhir-akhir ini tidak ada esensi menyenangkan setiap kali aku menjalani kehidupan. Tatapan kosong, hati penuh kebingungan, jiwa ikut berkecamuk. Setiap harinya juga aku mencoba mensyukuri setiap detik perjalanan hidup yang aku lalui, walaupun di penghujung hari aku masih kebingungan dan mempertanyakan arti dari hidupku, aku hanya diam dan melihat sekitar, melihat orang-orang terdekatku yang sampai saat ini tetap berada di sisiku, menemani, mendengarkan, memberiku nasihat.  Jika hari-hariku tidak berlaku baik padaku, tidak perlu marah dan kecewa, mungkin hal yang perlu aku lakukan hanya mensyukuri setiap jengkal waktu yang ku habiskan bersama orang-orang di sekitarku.  Bersyukur, selalu.  https://open.spotify.com/track/3YJJjQPAbDT7mGpX3WtQ9A?si=47fe5e6a3c7b45eb