Ditengah keramaian orang-orang berlalu lalang melihat berbagai lukisan-lukisan yang tergantung di dinding pameran saat ini, Green bingung harus kemana langkahnya berpijak, ia merasa mulai sesak. Green mencoba menutup matanya, mengatur nafas perlahan, tiba-tiba seseorang menarik tangannya keluar dari tengah kerumunan. Ia terkejut dan langsung membuka mata, masih belum jelas siapa yang sedang menariknya tetapi aroma parfum ini sangat familiar di indra penciumannya, ia tak perlu menduga dengan susah payah, ya karena aroma ini hanya berasal dari seorang lelaki yang sedang ia hindari saat ini, ya pasti ini Jingga dan benar sekali dia adalah Jingga. Green hanya menghela nafas gusar, karena ia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Di satu sisi dia bersyukur karena Jingga telah menolongnya dan di satu sisi lagi ia merasa bersalah sekaligus marah pada dirinya sendiri. "Forgive me, because I left you." Ucap Green "So, I'm sorry 'cause I'd love you." '