Langsung ke konten utama

dua dua oktober

 Akhir-akhir ini tidak ada esensi menyenangkan setiap kali aku menjalani kehidupan. Tatapan kosong, hati penuh kebingungan, jiwa ikut berkecamuk. Setiap harinya juga aku mencoba mensyukuri setiap detik perjalanan hidup yang aku lalui, walaupun di penghujung hari aku masih kebingungan dan mempertanyakan arti dari hidupku, aku hanya diam dan melihat sekitar, melihat orang-orang terdekatku yang sampai saat ini tetap berada di sisiku, menemani, mendengarkan, memberiku nasihat. 

Jika hari-hariku tidak berlaku baik padaku, tidak perlu marah dan kecewa, mungkin hal yang perlu aku lakukan hanya mensyukuri setiap jengkal waktu yang ku habiskan bersama orang-orang di sekitarku. 

Bersyukur, selalu. 

https://open.spotify.com/track/3YJJjQPAbDT7mGpX3WtQ9A?si=47fe5e6a3c7b45eb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diceritakan sebuah kisah gadis jenaka yang menolak semua rasa yang diberikan kepadanya oleh banyak lelaki yang terkagum pada indah dirinya. Pesan yang terkandung begitu dalam dan abadi, sebuah petuah ini diberikan langsung oleh para pengelana  "Beritahu pada gadis ini bagaimana bentuk jatuh cinta yang sebenarnya, Ia dengan bodohnya selalu memperdebatkan hal kecil dan sederhana,  lelaki itu juga kadang kala kehabisan stok sabar yang sudah disiapkannya sebelum perselisihan. Gadis ini selalu memberontak, mendobrak, menepis semua hal yang seharusnya Ia dengarkan dengan baik dan hati yang terbuka luas. Keras kepalanya mengalahkan sisi lemah lembutnya, tidak ada kata mengalah pada kamus kehidupannya, "Menerima" adalah kata ajaib yang disiapkannya bagi siapapun yang berani megalahkan egonya. Jangan tanya makhluk semacam apa yang mendiami diri gadis ini, sehingga semua hal yang dilakukannya menjadi sebuah kesalahan, kebenaran didapatkannya ketika ego batinnya terpenuhi, hasrat i

Liang lahat

Sepi ya? pemakaman selalu terlihat menyedihkan, kedamaian seperti ini yang selalu diinginkan. Tetapi, mengapa terlihat begitu dingin dengan tanah yang tertimbun rerumputan, kadang kala ada satu atau dua orang datang berkunjung, entah apa yang dilakukannya. mungkin... berdoa? memaki? atau hanya sekedar penasaran dengan rerumputan hijau asri. Bisakah liang lahat ini menumbuhkan rasa aman saja? tak perlu ada kunjungan, karena sama saja seperti melihat batu bergerak.  Makhluk mati cukup mati saja.