Saat ini, baru saja aku sadari ternyata ketertarikanku kepada segala sejarah yang terjadi di Indonesia begitu besarnya. Setiap kali aku mulai masuk melalui beberapa karya penulis hebat dan legendaris yang menceritakan latar belakang sejarah Indonesia berbalut fiksi dan non fiksi, menyadarkan aku betapa indahnya budaya negeri ini. Aku percaya budaya tercipta karena adanya sebuah ikatan yang sangat kental terhadap sebuah kepercayaan yang dianut, ini juga menjadi satu fakta yang baru aku sadari, setiap budaya dan adat memiliki makna-maknanya tersendiri, setiap jengkal tingkah laku dan perbuatan ada artinya, begitu kompleks, kadang kala juga ironi jika didengar karena ada beberapa hal yang mungkin bertolak belakang dengan sebuah hak. Budaya yang tercipta dari jaman ke jaman sering kali menindas sebuah hak, paling menyedihkan adalah bagaimana perempuan sangat dibatasi haknya dalam melakukan setiap hal yang ingin dilakukannya, yang sering aku dengar adalah perempuan yang tidak boleh menyama
Sayangku, jatuh cinta terasa benar dan menyenangkan. Bagian ini bukan salah satu dari rencanaku, kamu hadir menemani sudah sejak lama, aku menyayangi mu selayaknya teman baik. Kemudian, kehadiran mu berikutnya mendatangkan tanda tanya terbesar sekaligus rasa sayang yang begitu mendalam. Musim semi yang lalu, beriringan dengan berseminya kisah baru, tumbuh perlahan mengikuti tarian angin. Perasaaan ini juga ikut bertumbuh dengan satu atau dua ribu bunga matahari yang mekar. Musim semi yang sangat menyenangkan untuk dikenang. Kamu tahu, bunga yang sedang mekar ini bahkan tidak mempunyai nama, hanya ada perasaan merindu setiap kali Ia membukakan kelopaknya, kupu-kupu pun tidak kuasa menahan harum semerbaknya, yang aku tahu kamu begitu eloknya, suara tawa itu selalu menyenangkan jika didengar walaupun kamu begitu menyebalkan saat membuat lelucon yang menurutku itu tidak lucu sama sekali. Dalam perasaan ini tumbuh rasa rindu yang begitu menyesakkan akibat jarak yang sedang menghakimi ki